Oke gan langsung aja nih ke topik
Pertama ane dpt infonya dr acara di NatGeo "Megacities" yg sempet meliput tentang kota Jakarta
[spoiler=sumber]http://lifestyle.kompasiana.com/urban/2010/12/05/jakarta-masuk-acara-megacities-di-national-geographic-channel/[/spoiler]
Beberapa pembenahan di kota jakarta yaitu
-Pembangunan MRT(Mass Rapid Transit) atau kereta bawah tanah
-Pembangunan BKT(Udah selesai)
-Pembangunan Jalan layang di beberapa ruas jalan
-Pembangunan pulau buatan di Jakarta Utara
[spoiler=MRT]Jakarta 25 Maret 2009 – Pemerintah RI bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menandatangani Naskah Perjanjian Penerusan Hibah (NPPH). Hibah yang diberikan Pemerintah kepada Pemprov DKI sebesar 758 juta yen ini adalah penerusan dari Pinjaman Tahap 1 yang diberikan (Japan International Cooperation Agency) JICA sejumlah 1,869 milyar yen. Penandatangan naskah ini dilakukan oleh Dirjen Perimbangan Keuangan Departemen Keuangan Mardiasmo bersama Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo di Jakarta, 25 Maret 2009.
“Dana ini akan digunakan untuk membiayai kegiatan jasa konsultasi (consulting services) bagi pelaksanaan kegiatan Mass Rapid Transit Jakarta yaitu jasa konsultasi manajemen dan jasa konsultasi pengadaan,” ungkap Fauzi Bowo. Menurutnya, dari dana tersebut, sebesar 567 juta yen akan digunakan Pemprov DKI Jakarta untuk pelaksanaan jasa konsultasi manajemen sedangkan sisanya sebesar 191 juta yen akan diteruskan kepada PT MRT Jakarta sebagai penyertaan modal daerah Pemprov DKI Jakarta untuk pelaksanaan jasa konsultasi pengadaan oleh PT MRT Jakarta.
Dalam bulan Maret ini juga akan ditandatangani Pinjaman Tahap 2 antara Pemerintah RI dengan JICA sejumlah 48,150 milyar yen.
Skema pinjaman dibuat secara bertahap (4 tahap) dimana pada setiap tahapannya JICA akan mengevaluasi biaya proyek. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi kekurangan dana yang akan mengakibatkan terhentinya proyek. JICA juga telah memberikan komitmen untuk membiayai proyek ini sampai pekerjaan konstruksi selesai. Sebagian besar (sekitar 85%) pendanaan proyek MRT ini berasal dari JICA dengan skema Special Term for Economic Partnership dan sisanya dari APBN dan APBD.
Sebelumnya, Gubernur DKI Fauzi Bowo telah menyatakan komitmennya untuk mempercepat tahap-tahap pembangunan MRT. Penyusunan desain dasar pembangunan akan dimulai April juga ditargetkan selesai Februari 2010. Proses tender proyek pembangunan juga dipercepat dua bulan agar selesai pada akhir 2010 sedangkan proses pembangunan fisik dimulai awal 2011 dan beroperasi pada awal 2016.
Proyek MRT Jakarta
Proyek MRT Jakarta yang akan dibangun membentang dari Lebak Bulus di Jakarta Selatan dan Dukuh Atas di Jakarta Pusat sepanjang 14,5 km. Empat kilometer diantaranya (4 stasiun) dibangun di bawah tanah dan 10,5 km dibangun melayang di atas jalan (8 stasiun). Proyek ini adalah tahap 1 dari rencananya 3 tahap pembangunan MRT di Jakarta. Tahap 2 adalah dari Dukuh Atas ke Kota; dan tahap 3 adalah jalur Timur-Barat. Untuk pembangunan Tahap 2 dan tahap 3 saat ini sedang dalam pembuatan feasibility study.
Seluruh pembangunan dan pengoperasiannya sistem MRT Jakarta dilakukan oleh PT MRT Jakarta yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta.
JaringanMRT Jakarta yang berbasis rel rencananyaakan membentang kurang lebih 100 km terdiri dari jalur Selatan – Utara (Lebak Bulus sampai Kampung Bandan)sepanjang kurang lebih 22 km dan jalur Timur – Barat sepanjang kurang lebih 80 km.
Koridoryang akan dibangun terlebih dahulu adalah Selatan – Utara dari Lebak Bulussampai dengan Dukuh Atas sepanjang 14,5 km yang ditargetkan mulai beroperasipada akhir 2016. Pembangunan perpanjangan lintas MRT Jakarta (sepanjang ± 7,2km) akan melanjutkan jalur Selatan-Utara dari Dukuh Atas ke Kota (koridor extension) dan koridor east-west menghubungkan wilayah disebelah barat Jakarta dengan wilayah di sebelah timur Jakarta.
Untukkoridor extension, saat ini sedangdilaksanakan kajian pengembangan rute MRT dari Dukuh Atas – Kota. DitargetkanMRT koridor extension ini dapat mulaiberoperasi 3 tahun setelah MRT Jakarta koridor Lebak Bulus – Dukuh Atasberoperasi. Sedangkan rute east-westyang menghubungkan wilayah Jakarta Barat dan Timur saat ini sedang dalam tahap pre-feasibility study.
[spoiler=MRT 2016][img]http://u.kaskus.us/5/ibvubixz.jpg[/img][/spoiler]
[spoiler=MRT 2016][img]http://u.kaskus.us/5/iw1hq8lu.jpg[/img][/spoiler]
[spoiler=Rute MRT 2016][img]http://u.kaskus.us/5/thcfbmu1.jpg[/img][/spoiler]
[/spoiler]
[spoiler=Pembangunan Jalan Layang]VIVAnews - Pembangunan jalan layang non tol Antasari-Blok M dan Kampung Melayu-Tanah Abang merupakan salah satu upaya untuk pengalihan lalu lintas saat pembangunan Mass Rapid Transportasion (MRT) dilaksanakan pada akhir 2011. Saat ini pelaksanaan trafic management during construction sedang disiapkan.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono, detail engineering design untuk pembangunan MRT sedang dalam proses, begitu pula dengan pembebasan lahan di Jalan Fatmawati yang akan menjadi jalur moda transportasi masal tersebut.
Pengaturan yang pertama dilakukan pada daerah kerja sepanjang jalur MRT, kemudian sepanjang Lebak Bulus masuk ke TB Simatupang, dan daerah Fatmawati.
"Tentunya akan ada pelebaran sisi kiri dan kanan jalan sekitar 2 meter. Pada prinsipnya jumlah lajurnya akan tetap dipertahankan," ujar Pris di Balaikota DKI Jakarta, Senin, 29 November 2010.
Langkah sistem pengaturan yang kedua, lanjut dia, adalah pengaturan di daerah luar pengerjaan pembangunan. Guna mengatasi kemacetan lalulintas, maka jalan layang dan jalan alternatif dipilih sebagai solusi.
"Sekarang dibangun jalan layang non tol, jalan ini merupakan salah satu alternatif MRT tadi, karena pada 2012 nanti ada underconstruction di Fatmawati, jalan layang itu bisa dipakai," ucapnya.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan telah menyediakan anggaran sebesar Rp300 miliar untuk membebaskan lahan yang menjadi lokasi MRT.
"Pembebasan tempat-tempat dimana ada entrance dan exit dari stasiun MRT," terangnya.
Namun, saat ditanya soal kemacetan yang akan melanda ibukota saat pembangunan jalan layang maupun moda transportasi yang dinilai dapat mengurai kemacetan itu, Fauzi sontak marah.
"Kita bekerja dengan sistem, kalau kita lakukan serempak nanti Anda lebih banyak omong lagi, sebentar lagi pasti akan ngomel lagi karena kita akan bangun jalan layang, tapi kalau saya nggak bangun jalan layang Anda ngomelnya akan lebih banyak lagi," serunya
[spoiler=Jalan layang][img]http://u.kaskus.us/5/w01o7js0.jpg[/img][/spoiler]
[spoiler=Jalan Layang][img]http://u.kaskus.us/5/1sxmnesn.jpg[/img][/spoiler]
[/spoiler]
[spoiler=Pulau buatan jakarta utara]REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG--Proyek reklamasi pantai utara Tangerang yang akan dilakukan pada tahun 2011 akan menciptakan tujuh pulau baru di laut Jawa. Pulau-pulau tersebut berfungsi sebagai bendungan penahan gelombang air laut yang menyebabkan abrasi atau pengikisan pantai.
Menurut Wakil Bupati Tangerang, Rano Karno, teknologi terapan untuk reklamasi pantai utara Tangerang itu menggunakan sistem polder. Yaitu, mengeluarkan dan mengeringkan dasar laut melalui pembuatan tanggul dan pengaturan drainase. “Jadi tanggul reklamasi itu dibangun 200 meter dari bibir pantai,” ujarnya, Senin (19/10).
Menurutnya, karena tanggul buatan yang merupakan bagian dari reklamasi tidak dibangun tepat di pantai, maka akan memunculkan pulau baru atau pulau buatan. Menurutnya, pulau buatan yang akan dibangun berjumlah tujuh buah. Rano mengatakan, pulau buatan pertama akan dibuat menjadi pelabuhan. Pelabuhan itu menjadi pelabuhan pendukung dari pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta.
Sesuai dengan rencana tata ruang dan wilayah Pemkab Tangerang, di pulau buatan lainnya akan dibangun pergudangan, peti kemas, hotel-hotel, pusat perniagaan modern, permukiman, dan apartemen. Lebih lanjut Rano mengatakan, pihaknya sangat yakin reklamasi pantai seluas 900 hektare dan dengan biaya sekitar Rp 20 triliun itu tidak akan merusak lingkungan.
Karena, sebelum reklamasi itu dibangun, Kementerian Lingkungan Hidup RI dan BKPRN (Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional) RI telah melakukan kajian dari aspek amdal (Analisis Dampak Lingkungan) . Hasilnya, kedua instansi tersebut mengatakan reklamasi pantai utara Tangerang aman bagi lingkungan hidup/ “Buktinya BKPRN telah mengeluarkan rekomendasi dan menyetujui reklamasi pantai utara Tangerang,” ujar Rano.
Bahkan, lanjut Rano, reklamasi itu bertujuan untuk mencegah terjadinya abrasi pantai akibat terjangan gelombang air laut yang sangat kencang. Apalagi, saat ini dunia terancam dengan global warming yang menyebabkan es di kutub utara dan kutub selatan mencair.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar